Bawaslu Bandarlampung Serukan Lawan Politik Uang

oplus_0

Bandarlampung – Bawaslu Kota Bandarlampung mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melawan serta menghindari praktik politik uang dalam pilkada serentak 2024.

Demikian disampaikan Anggota Bawaslu Kota Bandarlampung, Hasanudin Alam dalam diskusi dengan tema “Peningkatan Partisipasi Masyarakat Segmentasi Warganet (Netizen) Pada Pilkada Tahun 2024”, Selasa (12/11).

Hasanudin mengatakan, praktik politik uang bukan hanya sekedar urusan amplop dan selembar uang saja, melainkan membagikan sembako berupa minyak, gila, beras dan lainnya juga merupakan praktik politik uang.

“Jadi saya harap peserta yang ada di ruangan ini dan masyarakat umumnya dapat memahami dan menghindari praktik-praktik politiknya uang dalam pilkada serentak ini,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Hasanudin juga mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya dan sosialisasi ke masyarakat secara luas untuk dapat menghindari praktik-praktik politik uang. Setidaknya ada 146 titik yang telah Bawaslu Bandarlampung lakukan penyuluhan terkait praktik politik uang.

“Dan tidak hanya sosialisasi praktik politik uang. Dalam penyuluhan itu juga kami menekankan netralitas ASN dalam pilkada serentak 2024 ini. Dan harapannya dengan adana sosialisasi itu pilkada khususnya di Kota Bandarlampung ini dapat berjalan aman dan kondusif,” ungkapnya.

Selain melakukan penyuluhan ke masyarakat, lanjut dia, Bawaslu Bandarlampung juga telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran pengawas, mulai dari tingkat kecamatan sampai kelurahan untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

“Dan kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak segan-segan melaporkan ke Bawaslu jika menumkan kecurangan-kecurangan dalam pilkada ini. Yang penting lapornnaya harus bertanggung jawab,” kata dia.

Terakhir, dirinya berpesan kepada seluruh masyarakat Kota Bandarlampung untuk dapat memilih calon kepala daerah dengan sesuai hati nurani dan harapan masing-masing. “Dan disini penting peran pers untuk memberikan informasi-informasi yang mungkin bisa menjadi rujukan masyarakat dalam menentukan pilihan pemimpin idaman masyarakat,” pungkasnya. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *