Lampung Tengah – Anggota Komisi IV DPR Fraksi PDI Perjuangan Daerah Pemilihan ( Dapil ) Lampung ) II Drh. I Ketut Suwendra, MM mengingatkan, pentingnya generasi muda mengingat sejarah dan meneladani semangat Bung Karno, seperti apa yang diucapkan Sang Proklamator yakni, jangan lupakan “Jas Merah”.
“Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah ( Jas Merah ), itu kata Bung Karno,” tegas I Ketut Suwendra ketika dimintai tanggapannya terkait Haul Bung Karno ke-55 pada Sabtu ( 21/06 )
I Ketut Suwendra menekankan bangsa Indonesia memiliki hutang besar kepada Bung Karno, yang telah meletakkan dasar-dasar kebangsaan, persatuan dan nasionalisme jauh sebelum tokoh lain memikirkan.
“PDI Perjuangan harus meneruskan apa yang telah dilakukan Bung Karno menjaga spirit nasionalisme. Perayaan Bulan Bung Karno bukan hanya milik PDI Perjuangan. Seperti pekik ‘Merdeka’ itu milik seluruh rakyat Indonesia. Saat ini hanya PDI Perjuangan yang menjaga dan melestarikannya, karena itu adalah bagian dari sejarah bangsa ini,” tutur Alumni SMAN 1 Kota Gajah, Lampung Tengah.
I Ketut Suwendra, atau yang akrab disapa Pak Yogi menyebut, Haul Bung Karno meneguhkan kembali komitmen terhadap ajaran dan cita-cita besar Bung Karno.
“Pancasila sebagai dasar negara dan Trisakti sebagai arah pembangunan nasional. Ini adalah warisan yang tak ternilai, dan menjadi kewajiban kader PDI Perjuangan untuk menjaganya. Warisan Bung Karno tidak boleh berhenti pada ingatan, melainkan harus hidup dalam tindakan,” pungkas Alumni Fakultas Kedokteran Hewan di Institut Pertanian Bogor ( IPB ).
Selain itu, ucap pak Yogi, adanya nasi tumpeng setiap Haul Bung Karno, bukan sekedar makanan, tetapi simbol gotong royong dan cinta rakyat kepada Sang Proklamator Bung Karno.
“Kita harus membumikan nilai-nilai Bung Karno, salah satunya semangat berbagi dan gotong royong. Tumpeng adalah lambang kebersamaan bahwa memperingati Bung Karno bukan hanya mengenang tapi memberi,” tutup peraih 62.907 suara pada Pileg 2024. (*).
