PTPN I Reg.1 Cadangkan 500 Hektare untuk Kembalikan Kejayaan Tembakau Deli

DELI SERDANG – Bremer Tabakborse. Nama itu adalah bursa lelang tembakau asal Indonesia, khususnya dari Deli, Sumatera Utara di Bremen, Jerman. Berjaya sejak tahun 1950-an, bursa komoditas tembakau itu seperti magnet bagi pembeli dan penikmat cerutu di Eropa. Rokok jumbo itu berbahan daun tembakau Deli kualitas premium. Tak heran jika nama kota Bremen terkenal sebagai tujuan ekspor tembakau Deli dan masuk dalam buku pelajaran geografi di Indonesia hingga tahun 1980-an. Kini, reputasi tembakau yang dikelola PTPN I Regional 1 ini akan bangkit kembali.

“Kami sedang menyiapkan dan mencadangkan lahan seluas 500 hektare untuk mengembalikan reputasi tembakau Deli yang dulu sangat prestisius itu. Kami juga sedang membangun infrastruktur dan berbagai kebutuhan agar kejayaan tembakau Deli ini bangkit kembali. Kami investasi cukup besar di sektor hulu dan hilir,” kata Henri Tua Hutabarat, Manejer PTPN I Regional 1 Kebun Tembakau di Medan, Senin (13/10/25).

Kebijakan strategis menghidupkan kembali kejayaan dan bisnis tembakau Deli ini sudah melalui kajian komprehensif dan didukung pemegang saham, yakni PTPN III Holding. Henri Tua Hutabarat mengatakan, Region Head PTPN I Regional 1 Didik Prasetyo Region Head sangat antusias dan serius menggarap kembali kejayaan Tembakau Deli yang telah dikenal dunia. Komitmen ini diwujudkan dengan alokasi lahan dan investasi signifikan untuk mendukung produksi serta pembangunan infrastruktur penunjangnya.

“Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang kami untuk mengembalikan Tembakau Deli ke posisi terdepan sebagai komoditas ekspor andalan,” kata dia.

Henri menambahkan, selain penanaman, investasi juga akan difokuskan pada pembangunan pabrik dan gudang cerutu Deli yang modern. Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk dari hulu ke hilir.

“Dengan fasilitas yang memadai, modern, dan memenuhi kaidah standar proses dan standar mutu produk, kami yakin dapat menghasilkan cerutu berkualitas tinggi yang siap bersaing di pasar internasional,” tegasnya.

Tentang potensi pasar, Henri Tua Hutabarat menyebut peluang ekspor sangat terbuka lebar. Dari beberapa ekspose yang dilakukan timnya terhadap prospek ke beberapa calon pembeli dan merupakan agen besar pemasaran produk tembakau di Eropa, wilayah Skandinavia, Amerika, dan negara Asia lainnya, permintaan sangat menjanjikan.

Rasa optimistis itu terbangun bukan tanpa alasan. Simulasi kalkulasi margin atau keuntungan dari selisih biaya produksi dengan harga jual di pasar global, kata Henry, sangat menjanjikan. Ia menyebut, harga tembakau Deli lembaran daun yang telah diperlakukan khusus mencapai 80,20 Euro perkilo gram (setara Rp1,5 juta perkilo gram) di pasar dunia. Sedangkan biaya produksi di kisaran Rp700–800 ribu per kilo gram.

“Itu harga daun tembakau lembaran. Kalau cerutu yang sudah jadi alias tinggal hisap, harganya lebih menarik lagi. Kami sangat bersyukur karena faktor yang mempengaruhi harga ini adalah kekhasan bahan baku. Artinya, keunggulan ini given alias anugerah alam dari Tuhan. Para calon pembeli yang menyatakan komitmen sudah tes sample,” kata dia.

Dengan potensi produksi sekitar 700 kg per hektare, PTPN I Regional 1 optimistis hasil tersebut bisa ditingkatkan hingga dua kali lipat jika varietas unggul dan teknik pertanian modern dapat diterapkan secara efektif.

“Kalau pasar, dominan ke pasar ekspor. Calon pembeli di beberapa negara Eropa, kawasan Skandinavia, Amerika, dan Asia lainnya menyatakan komitmennya. Maka, kami sangat optimistis dengan investasi baru ini, segera bisa memenuhi permintaan buyer yang antusias menyambut produk kami,” kata Henri.

Tembakau Deli dikenal memiliki karakteristik unik dengan aroma, rasa, dan warna yang khas, menjadikannya bahan baku utama untuk cerutu premium. Inisiatif PTPN I Regional 1 ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan perusahaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan menjaga warisan komoditas pertanian Indonesia. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *