Mukhlis Basri Ajak Masyarakat Amalkan Nilai-nilai Pancasila

Lampung Selatan – Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Mukhlis Basri mengingatkan pancasila tidak boleh hanya sekadar menjadi jarkoni atau hanya dihafalkan. Melainkan, pancasila juga harus diamalkan dan dimaknai dalam kehidupan sehari-hari.

“Pancasila bukan hanya untuk dihafalkan, tetapi sebagai manusia Indonesia, pancasila harus diamalkan dan dimaknai dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya dalam acara Sosialisasi 4 Pilar di Dusun 1 Desa Bangunan Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Kamis (18/5/2023).

Dalam kesempatan itu, dia pun memberi tantangan kepada peserta yang hadir untuk menyebutkan sila-sila yang terdapat dalam pancasila. Para hadirin pun berebutan untuk menjawab. hadirin yang dipilih dan berhasil menyebutkan lima sila pancasila pun diberi hadiah oleh mantan Bupati Lampung Barat (Lambar) 2 periode itu.

Dalam acara yang dilaksanakan di Aula Madrasah Radlatul Ulum Desa Bangunan itu digagas oleh Komunitas Kami Pemuda (K2P) Lamsel. Selain dihadiri oleh warga juga dihadiri Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Lesty Putri Utami dan para tokoh desa setempat.

Dalam Sosialisasi 4 pilar MPR RI itu, Sekretaris Pengurus Daerah Tenaga Pembangunan (Pengda TP) Sriwijaya Provinsi Lampung ini mengatakan, sebagai negara yang multikultur, agama dan etnis, Indonesia paling rawan terjadinya konflik berlatar suku, ras dan agama (SARA). Komunikasi adalah cara ampuh menjaga persatuan dan soliditas masyarakat.

“Ini adalah simbol komunikasi masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Komunikasi adalah cara untuk menjaga persatuan, saling toleransi, menjaga solidaritas kehidupan berbangsa,” kata Politisi senior PDI Perjuangan itu

Menurutnya, komunikasi positif adalah cara ampuh untuk menagkal berbagai berita bohong (hoax) yang memecah belah persatuan. Dia yakin tidak akan ada perpecahan dan perselisihan apabila seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke menjalin komunikasi efektif dan positif.

“Hubungan paling penting dalam manusia adalah komunikasi. Melalui komunikasi akan memperkuat persatuan, persaudaraan dan toleransi antar masyarakat,” terang dia.

Dia menjelaskan komunikasi harus ada persamaan persepsi dan satu pemahaman. Peran dari para pakar dan praktisi komunikasi di era digital sangat vital dalam membantu mencerdaskan bangsa dalam berkomunikasi yang baik, dan sehat untuk menciptakan persatuan, persaudaraan, serta toleransi di kalangan masyarakat.

Sementara itu, Lesty Putri Utami menyampaikan, Negara melalui BPIP saat ini berfokus mendalami sistem ekonomi Pancasila. Upaya itu dilakukan sebagai bentuk pengalaman Pancasila karena Indonesia masuk tatanan ekonomi global yang butuh kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak.

Terutama saat masyarakat harus menghadapi serbuan impor sebagai dampak pasar bebas. Adanya koperasi di pasar pasar tradisional bisa menjadi ladang pengamalan nilai Pancasila. Koperasi, katanya, harus terus diaktifkan untuk melindungi masyarakat.

“Koperasi itu soko guru praktek ekonomi Pancasila, harua ada kejujuran di situ, jangan jadi tempat memperkaya pengurus saja seperti masa lalu,” ujar Ketua DPD Asosiasi Desa Kreatif Lampung

Tokoh pendidikan Lampung Selatan, Darmadi, dalam acara itu mengatakan Kita berharap kedepanya Indonesia tetap berkibar dan berdiri tegak dengan konsep empat pilar ini. Tentunya sebagai negara yang maju dan penuh toleransi dalam perkembanganya. Artinya pembangunan di berbagai sektor bisa berkembang maju karena adanya Pancasila sebagai perekat kebersamaan.

Penggiat Komunitas Kami Pemuda (K2P) Lampung Selatan, Abdulrahman mengatakan peserta Sosialisasi 4 Pilar tersebut dihadiri oleh masyarakat sekitar dan pengurus dan anggota K2P.

Acara ini disengaja memilih lokasi penyelenggaraan di tengah-tengah masyarakat dengan harapannya semua pihak dapat langsung berinteraksi dengan dinamika sosial di lapangan.

Pada kesempatan ini selain melakukan sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Mukhlis dan rombongan melakukan silahturahmi dengan warga Desa Bandan Urip dan Desa Kalirejo Kecamatan Palas.

Menurutnya silaturahmi itu penting. Dengan adanya silaturahmi maka kerukunan akan tetap berjalan dan bisa saling untuk memaafkan dengan hubungan sesama manusia.

“Manusia adalah tempatnya salah dan dosa sehingga jika silaturahmi terjalin dengan baik maka rasa minta maaf dan saling memaafkan akan terwujud dengan baik. Kerukunan akan menciptakan sebuah sesuatu yang indah dalam kehidupan,” terang Ketua DPD Pejuang Siliwangi Lampung itu. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *