Bandarlampung – Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan ditengah adanya wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) kebutuhan hewan kurban pada idul adha tahun ini mengalami peningkatan hingga 13% jika dibandingkan tahun sebelumnya 2021, termasuk di Lampung. Bahkan di sejumlah daerah ada yang kekurangan stok.
Menurut keterangan dari Hi Wawan (Desa Tanjungan – Lamsel) Ketersediaan Kambing Domba, saat ini data per 09 Juli 2022 sudah tersedia 364.393 ekor dari permintaan sebanyak 403.826 ekor pada perayaan idul adha tahun ini. “Artinya ini masih kurang stok sekitar 39.433 ekor,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima wartawan, Sabtu (9/7).
Permintaan masyarakat terhadap hewan qurban seperti sapi dan kambing di Provinsi Lampung mengalami kenaikan. Secara otomatis diikuti dengan kenaikan harga jual.
Kenaikan harga jual juga dirasakan para pedagang kambing. Seperti dijelaskan Mamad ( Ds Tanjungan) yang setiap hari selalu berdagang di Pasar Panjang.
“Saat ini kambing jenis Peranakan Etawa (PE) banyak diminati masyarakat. Jelang Idul Adha, kambing jenis PE yang sebelumnya dihargai 3 juta, kini menjadi 3 juta 500 ribu rupiah. Sementara itu, kalau hari biasa hanya mampu menjual paling banyak 2 ekor kambing, saat ini bisa melepas 10 ekor kambing pada pembeli,” jelasnya.
Namun demikian, pihaknya memprediksi jika stok hewan kambing di pasaran melimpah dan permintaan masyarakat menurun mendekati Idul Adha harga bisa kembali turun. (D1).








