Bandarlampung – Lembaga survei Rakata Institute merilis hasil survei pemilihan tentang elektabilitas calon presiden 2024 untuk pemilihan Wilayah Kota Bandarlampung. Hasilnya, Herman HN yang juga Ketua Nasdem Lampung masih perkasa di pemilihan Kota Tapis Berseri.
Berdasarkan hasil survei Rakata Institute, elektabilitas suami Walikota Bandarlampung Eva Dwiana itu mencapai 23,33 persen terpaut jauh dari pesaingnya pada Pilgub 2019 lalu, Arinal Djunaidi dan M. Ridho Ficardo.
Dalam hasil survei tersebut, Arinal Djunaidi yang notabene sang petahana hanya mampu duduk diperingkat ketiga dengan elektabilitas 1,19 persen. Sedangkan, M. Ridho Ficardo berada diperingkat keenam dengan elektabilitas hanya 0,48 persen.
Sementara diposisi kedua ditempati oleh Eva Dwiana yang notabene istri Herman HN, dengan elektabilitas 2,38 persen. Di posisi keempat dan kelima ada nama Chusnunia Chalim dari PKB dan Hantoni Hasan dari PKS dengan elektabilitas yang sama, yakni 0,95 persen.
Dalam survei tersebut juga muncul nama-nama lainnya. Seperti Umar Ahmad (0,48 persen). Lalu ada Agus Istiqlal, Aries Sandi, Bachtiar Basri, Dendi Ramadhona, Edi Irawan Arief, M. Alzier Dianis Thabranie, M. Khadafi, Mukhlis Basri, dan Raden Adipati Surya , dimana semuanya mendapat elektabilitas yang sama, yakni 0,24 persen. Dengan swing voters 68,10 persen.
“Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 420 responden, dengan metode stratified random sampling, dan memiliki toleransi kesalahan (Margin of Error – MoE) 154 pada tingkat kepercayaan 95 persen, sampel berasal dari Kota Bandar Lampung yang terdistribusi secara proporsional,” terang Direktur Eksekutif Rakata Institute, Riska Melinda dalam memaparkan hasil surveinya di Kafe Kiyo Bandarlampung, Rabu (17/8).
Lanjutnya, dalam pelaksanaan survei, Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Semua populasi pemilih di Kota Bandarlampung memiliki kesempatan sama untuk terpilih sebagai responden.
“Kenapa Rakata memilih kota Bandarlampung, karena kita ingin Bandarlampung sebagai indikator dan kita butuh akses dan hasil yang cepat, makanya kita memilih Bandarlampung , dan Bandarlampung lebih mudah diakses. Kalau kabupaten kota kita butuh waktu yang cukup lama sedangkan masyarakat sekarang pengen hasil yang cepat,” jelasnya.
Menanggapi hasil Rakata, menurut Wakil Ketua DPW Nasdem Lampung, Rachmat Husein yang hadir langsung dalam pemaparan hasil service, menurutnya itu hanya godaan bagi Herman HN untuk mencalonkan kembali menjadi calon gubernur Lampung.
“Bagi saya, angka-angka yang disajikan oleh Rakata ini hanya godaan saja bagi Pak Herman HN, agar syahwatnya keluar lagi untuk maju jadi calon gubernur lagi,” kata dia.
Dirinya menegaskan, posisi politik Herman HN saat ini adalah menghantarkan Partai Nasdem Lampung menjadi pemenang pemilu 2024, baik di seluruh Lampung dan Kota Bandarlampung.
“Soal situasi ke depan, partai Nasdem menang dalam pemilu, dan kemudian Pak Herman HN dicalonkan lagi menjadi calon gubernur, itu bonus,” kata dia.
Husein juga tidak terlalu heran kenapa elektabilitas Herman HN sangat tinggi untuk di Bandarlampung. Karena, kata dia, perolehan suara Herman HN pada Pilgub 2014 dan 2018 selalu tertinggi.
“Bayangkan saja, di Pilgub 2014 saat melawan Ridho Ficardo, pak Herman HN tidak sama sekali melakukan kampanye, tapi perolehan suaranya mencapai 50-an persen. Dan di Pilgub 2018 saya melawan Arinal dan Ridho, Pak Herman HN untuk di Bandarlampung hanya melakukan kampanye di empat titik, tapi perolehan suaranya di Bandarlampung mencapai 60-an persen,” jelasnya.
Kendati demikian, dirinya kembali menegaskan bahwa Herman HN saat ini hanya ingin fokus untuk memenangkan Partai Nasdem di Pemilu 2024 mendatang. “Kita, partai Nasdem ingin menang dalam pemilu, bisa menggeser PDIP dari ketua DPRD, baik di Provinsi maupun di Bandarlampung,” pungkasnya.
Hadir dalam acara, Ketua DPC PDIP Bandarlampung Wiyadi, Anggota DPRD Bandarlampung dari Gerindra Hermawan, Ketua ALSHCI Eko Kuswanto. (D1).












