// Perkuat Pasokan Minyak Nabati yang Transparan dari Sumber yang Bertanggung Jawab //
Bandarlampung – Cargill meresmikan refinery minyak sawit baru di Lampung, Senin (20/10). Peresmian ini sekaligus memperkuat kapasitas perusahaan dalam menyediakan minyak sawit berkelanjutan untuk memenuhi permintaan pelanggan di kawasan Amerika Utara, Eropa, dan Asia.
Menariknya, peresmian ini juga bertepatan dengan peringatan 50 tahun Cargill di Indonesia. Fasilitas berteknologi mutakhir yang bernilai US$200 juta ini juga menegaskan kembali komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung ketahanan pangan bangsa secara aman, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, S.T., M.M., menyambut baik terpilihnya Lampung sebagai lokasi pembangunan refinery baru Cargill, yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap potensi provinsi Lampung sebagai wilayah yang ramah bagi investasi, serta pertumbuhan sektor industri di Indonesia.
“Investasi ini mendukung pengembangan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, dan berkontribusi pada pertumbuhan berkelanjutan. Kami mengapresiasi kemitraan dengan Cargill dan berharap dapat terus berkolaborasi untuk memperkuat peran Lampung dalam kemajuan Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Asia Pacific Group President of Cargill Agriculture and Trading, Penne Kehl menyampaikan bahwa Cargill bangga telah bertumbuh selama 50 tahun bersama Indonesia. “Dan investasi kami di refinery ini menandai era baru kemitraan, seiring dengan upaya kami untuk meningkatkan produksi produk kelapa sawit yang aman dan berkelanjutan, serta membangun rantai pasok yang tangguh dan berkontribusi terhadap sistem pangan global yang aman, bertanggung jawab dan berkelanjutan,” bebernya.
Disampaikannya juga, refinery di Lampung ini dirancang untuk dapat mengolah hingga 3.000 metrik ton minyak sawit per hari dan memiliki kapasitas untuk memurnikan satu juta metrik ton minyak sawit yang bersumber secara bertanggung jawab dan dapat ditelusuri setiap tahunnya.
“Refinery ini juga dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah, peralatan hemat energi serta sistem pengelolaan air yang meminimalisir dampak operasional terhadap lingkungan dan juga masyarakat sekitar, sekaligus menjaga standar kualitas produk yang tinggi,” jelasnya.
Managing Director, Bisnis Tropical Oil Cargill, Azlan Adnan mengatakan bersama dengan pabrik dan Perkebunan milik Cargill, refinery ini memperkuat rantai pasok terintegrasi Cargill dari hulu ke hilir, dari perkebunan hingga pelanggan, untuk memastikan ketertelusuran dan keberlanjutan yang lebih baik.
“Refinery ini juga meningkatkan kapasitas kami untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat atas minyak sawit yang berkelanjutan, sekaligus mempertegas komitmen kami terhadap komunitas di tempat kami beroperasi,” ungkapnya.
Cargill secara aktif juga mendukung pengembangan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat. Melalui program inisiatif, seperti Program Kesehatan Keluarga dan Kesadaran Lingkungan di Desa Srengsem, di mana Cargill membantu memperkuat layanan kesehatan, meningkatkan gizi masyarakat, mendorong gaya hidup sehat di kalangan anak sekolah, serta mengembangkan praktik pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Menandai perjalanan Cargill yang ke-50 tahun di Indonesia, pencapaian ini tidak hanya sebagai perayaan keberhasilan bersama, tetapi juga menegaskan kembali dedikasi perusahaan untuk melayani pelanggan melalui inovasi, memberikan dukungan kepada Masyarakat sekitar, mempromosikan keberlanjutan serta mendorong praktik bisnis yang bertanggung jawab. (*).