Dukung Mega Tetap Ketum PDIP, ProMEG Lampung Galang Cap Jempol Darah

Bandarlampung – Sejumlah kader senior banteng Lampung yang menyebut dirinya ProMEG ( Pro Megawati ) Lampung menggalang cap jempol darah sekaligus mimbar bebas sebagai bentuk dukungan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri agar tetap menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan pada Kongres ke-VI April mendatang.

Oplus_131072

Acara berlangsung di kediaman tokoh ProMEG Lampung yang juga mantan Anggota DPRD Lampung Fraksi PDI Perjuangan Gatot Suranto, Jalan Suban No 6 Pidada Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Rabu siang ( 8/1/2025 ). Dan dihadiri kader ProMEG se Lampung dari mantan Anggota DPR, DPRD Lampung, DPRD Kabupaten/Kota hingga mantan pengurus DPD, DPC, PAC dan Ranting

“Cap jempol darah ini bagian dari komitmen seluruh kader ProMEG Lampung khususnya untuk menunjukkan kesetiaannya dan menginginkan kembali Ibu Hj Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum pada Kongres ke-VI nanti untuk menjaga kesolidan PDI Perjuangan,” jelas Mesman, S.Sos Ketua panitia pelaksana kegiatan kepada wartawan, Rabu ( 8/1/2025 ).

Cap jempol darah ini, lanjut Mesman adalah sumpah kami sebagai kader ProMEG Lampung
untuk tegak lurus satu komando dibawah kepemimpinan Ibu Hj Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan

“Melalui momentum ini, ProMeg Lampung bertekad memperkokoh perjuangan dan mempererat tali silaturahmi antar kader agar tetap solid. Karena soliditas adalah kunci menghadapi berbagai tantangan khususnya kepada pihak-pihak yang ingin melakukan intimidasi terhadap eksistensi PDI Perjuangan,” tegas Mesman.

Di tempat yang sama, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Lampung Ir Sutono, MM menyatakan kebanggaannya kepada kader-kader militan ProMEG Lampung yang hingga kini tetap setia bersama PDI Perjuangan.

“Saya bangga dengan kader-kader militan ProMEG Lampung yang setia bersama PDI Perjuangan. Saatnya, kita bersatu menjaga marwah partai dari berbagai upaya yang ingin memecah belah partai seperti zaman orde baru,” urai mantan Sekretaris Provinsi ( Sekprov) Lampung

Sutono juga mengingatkan, bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang lahirnya dari penindasan. Dari situ kami ditempa, dibentuk dari yang namanya di obok-obok penindasan, intimidasi, kekerasan dan sebagainya.

“Jadi kami harapkan pihak-pihak, siapapun itu belajarlah dari sejarah. PDI Perjuangan lahir dari upaya penyingkiran, pengkebirian demokrasi, tapi semua itu justru membuat kami solid dan kuat melawan penindasan. Kami tetap setia pada PDI Perjuangan dan Ketua Umum Ibu Hj Megawati Soekarnoputri,” pungkasnya.

Untuk diketahui, ProMEG merupakan pendukung setia Megawati Soekarnoputri. Saat itu tahun 1996 masih PDI, kepengurusan Mega digoyang oleh Pemerintah Orde Baru dengan mendukung PDI dibawah kepemimpinan Soeryadi. Lalu, akhirnya terpecah menjadi PDI Soeryadi dan PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tahun 1999. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *