Bandar Lampung – Aktivis Pro Mega ( ProMEG) Lampung Mesman, S.Sos mengaku prihatin dengan kondisi politik dinegeri yang kita cintai, dimana hukum masih menjadi alat pemukul penguasa untuk membungkam mereka yang kritis ataupun beroposisi.

Mesman mengingatkan PDI Perjuangan menghormati proses hukum yang berjalan. Namun, ia mengingatkan apa yang terjadi pada Hasto Kristiyanto Sekjen PDI Perjuangan, tidak terlepas dari sikap kritis PDI Perjuangan pada Pemerintahan Presiden Jokowi.
“Kami, kader ProMEG Lampung setia pada Ibu Megawati Soekarnoputri dan menentang pemerintahan otoriter, pembungkaman terhadap suara rakyat dan perusakan segala bentuk demokrasi,” ujarnya menanggapi perkembangan hukum di Indonesia, Sabtu ( 27/12).
Oleh karena itu lanjut Mesman, kader ProMeg Lampung menyatakan sikap tetap setia dan patuh pada kepemimpinan Ibu Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Hj. Megawati Soekarnoputri
“Mendukung keputusan DPP partai dalam memberhentikan kader partai yang melanggar AD/ART atau PO PDI Perjuangan dengan tanpa pandang bulu. Demi konstitusi, ProMeg Lampung bersama Ibu Megawati kokoh berdiri menjaga demokrasi,” tegasnya.
Selain itu Mesman, meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) untuk tidak mencampuradukkan politik dengan hukum.
“Jangan gunakan aparat penegak hukum untuk melakukan segala cara intimidasi demi kepentingan politik praktis. Jika itu dilakukan pasti akan ada perlawanan
tidak ada kata lain kecuali bersatu untuk melawan,” tuturnya.
Mesman juga mengajak seluruh kader PDI Perjuangan se- Indonesia untuk bersatu padu bersama-sama menghadapi situasi ini. Tidak ada kata tumbang karena Banteng siap bertarung.
“Mari kita rapatkan barisan menghadapi situasi ini, lawan segala tindakan yang akan memporak porandakan partai, lawan segala bentuk intimidasi terhadap kader-kader PDI Perjuangan. Rawe rawe rantas malang – malang putung,” pungkasnya. (*).












