Lampung Tengah – Tim SAR Gabungan berhasil menemukan Sawiri (78) sekitar 3,3 km dari lokasi kejadian pada Sabtu (1/4) malam. Sebelumnya diberitakan kakek Sawiri (78), dilaporkan diduga terjatuh di irigasi Lingkungan 6 Bedeng 4 Kec. Trimurjo Kab. Lampung Tengah pada Sabtu (1/4) pukul 08.00 WIB.
Dantim Rescue Basarnas Lampung M. Qodri mewakili Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah selaku SMC dalam operasi SAR ini menyampaikan, Tim SAR Gabungan melaksanakan upaya pencarian dengan perahu karet di saluran irigasi dengan radius 1,5 km hingga pukul 17.30 WIB dengan hasil nihil. “Kemudian pukul 19.00 WIB Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian secara visual di sepanjang aliran irigasi sejauh 2 km ke arah hilir,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (2/4).
Lanjutnya, Sekitar pukul 20.40 WIB menerima info dari warga bahwa ada yang melihat korban terapung di aliran Irigasi Desa Notoharjo sekitar 3.3 KM (Koordinat 5° 7’8.35″S – 105°14’16.49″E”) dari lokasi kejadian.
Lebih lanjut, Tim SAR Gabungan langsung menuju lokasi penemuan korban dan langsung melakukan evakuasi. Pukul 21.10 WIB Korban a.n. Sawiri (78) telah berhasil dievakuasi dalam keadaan Meninggal Dunia dan selanjutnya dibawa ke rumah duka.
“Alhamdulillah korban atas nama Sawiri telah berhasil ditemukan sekitar pukul 20.40 WIB radius 3,3 km dari lokasi kejadian. Selanjutnya korban dievakuasi menuju rumah duka,” ujar Qodri.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan lakukan pencarian terhadap Sarwiri (78), lansia yang diduga terjatuh di irigasi Lingkungan 6 Bedeng 4 Kec. Trimurjo Kab. Lampung Tengah pada Sabtu (1/4).
Kejadian berawal pada hari Sabtu (01/04) pada pukul 06.00 WIB korban atas nama Sarwiri (78) biasa duduk dipinggiran irigasi, kemudian pukul 08.00 WIB anak korban yang hendak memberikan sarapan tidak menemukan keberadaan korban, namun hanya ditemukan tongkat yang biasa digunakan dipinggiran irigasi.
Hingga siang pukul 12.00 WIB pihak keluarga korban mencari keberadaan korban dan belum juga ditemukan. Oleh karena itu pihak keluarga melaporkan ke aparat desa setempat dan menduga korban terjatuh di irigasi tersebut.
Basarnas Lampung menerima info tersebut dari Dedi (tetangga korban) pada pukul 14.00 WIB. Menindaklanjuti laporan tersebut Kepala Kantor Basarnas Lampung mengerahkan personil siaga Kantor Basarnas Lampung untuk menuju lokasi dan melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan.
Pukul 14.45 WIB Tim Rescue Basarnas Lampung tiba di lokasi kejadian dan langsung berkoordinasi dengan aparat setempat. Kemudian tim SAR gabungan yang berasal dari Dinas Pengairan Kabupaten Lampung Tengah melakukan pengeringan irigasi dengan membuka pintu air untuk mempermudah pencarian.
Tim SAR gabungan melakukan pencarian disekitar lokasi kejadian dengan menggunakan peralatan Aqua Eye (alat deteksi bawah air), hasil deteksi Aquaeye terdapat clusser dgn simbol O, dan hasil nihil.
Selanjutnya Tim SAR Gabungan menggunakan Rescuer Net (jaring) untuk menyisir dari Lokasi kejadian hingga ke Hilir dan hasilnya pun masih nihil. Kemudian Rescue Net dipasang di pintu keluar air irigasi.
Hingga Pukul 17.30 WIB Tim SAR Gabungan telah melaksanakan upaya pencarian, namun belum terlihat tanda tanda keberadaan korban. Pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan dengan pemantauan pada malam hari.
Komandan Tim (Dantim) Rescue Basarnas Lampung M. Qodri melaporkan perkembangan pencarian langsung kepada Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah. “Pencarian hari ini tim SAR Gabungan telah melakukan pencarian hingga radius 1,5 km ke arah hilir. Hingga pukul 17.30 masih nihil, dan akan dilanjutkan pemantauan pada malam hari.” Ujar Qodri. (*)