Lampung Tengah – Anggota DPRD Lampung Fraksi PDI Perjuangan Ni Ketut Dewi Nadi, ST kembali menggelar sosialisasi pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan ( IPWK ) tahap ke-2 Maret 2025 di Kota Gajah, Lampung Tengah, Sabtu ( 22/03 ).

Kegiatan yang menghadirkan nara sumber Dr. Watoni Noerdin, SH dan I Komang Koheri, SE Wakil Bupati Lampung Tengah tersebut diikuti sebanyak 120 peserta berasal dari siswa- siswi SMAN 1 Kota Gajah. Hadir juga Ahmadi kepala kampung dan Hermanus DPD PDI Perjuangan Lampung.
Pada sambutannya Ni Ketut Dewi Nadi atau yang biasa disapa Dewi menyebut Pancasila adalah pilar persatuan Indonesia karena Pancasila bisa menjaga kerukunan ditengah keberagaman masyarakat Indonesia .

“Oleh karenanya, Pancasila sebagai dasar negara wajib diamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Sebab Pancasila pemersatu bangsa ditengah perbedaan suku, ras, budaya maupun agama,” jelas Anggota DPRD Lampung Dapil 7.
Dewi juga mengajak peserta yang hadir untuk melawan berita hoax ( berita bohong ) yang dapat menimbulkan konflik, memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Ayo, adik-adik sebagai generasi muda, penerus bangsa, kita harus bersatu untuk memerangi segala bentuk hoaks yang memicu konflik. Kita lawan hoax dengan nilai-nilai Pancasila,” harapnya didepan ratusan siswa – siswi SMAN 1 Kota Gajah Lampung Tengah
Sementara itu, I Komang Koheri, SE menyatakan pemuda adalah harapan bangsa, estafet kepemimpinan nasional. Jika Pancasila sudah dihati, tidak ada lagi bicara ras, agama maupun suku.
“Untuk itu, sudah kewajiban kita mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, seperti toleransi, bergotong royong dan saling menghormati,” papar Wakil Bupati Lampung Tengah ini.
Ditempat yang sama, Dr. Watoni Noerdin, SH menjelaskan Pancasila sangat penting bagi bangsa Indonesia karena sudah teruji dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Pancasila juga merupakan pandangan hidup bangsa yang memiliki makna bahwa segala kegiatan kehidupan bangsa Indonesia harus sesuai dengan sila- sila yang ada di dalam Pancasila,” tegasnya.
Pendiri bangsa Indonesia, bung Karno, lanjut dia memilih Pancasila sebagai Ideologi bangsa, dimana meskipun berbeda-beda tapi tetap satu ( Bhineka Tunggal Ika ).
“Karenanya, Pancasila tidak sekedar dihapal tapi harus diamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai Ideologi bangsa harus tetap ditanamkan ke masyarakat sebagai benteng persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya. (*).












