Bandarlampung – Anggota Komisi I DPR RI, Mukhlis Basri menyelenggarakan kegiatan sarasehan dalam rangka memperingati Haul ke 52 Bung Karno di Desa Jati Mulyo Kecamatan Jatiagung, Kabupaten Lampung Selatan, Senin (20/6). Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan Pengurus Ranting PDI Perjuangan desa setempat.
Dalam kesempatan itu, Mukhlis mengatakan bahwa dalam peringatan bulan Bung Karno PDI Perjuangan mulai dari tingkat struktur partai, Legislatif, eksekutif, badan dan sayap partai mengadakan berbagai kegiatan, seperti upacara bendera, Lomba pidato, pertujukan budaya, diskusi dan sarasehan.
“Semua kegiatan ini bertujuan untuk menggerakkan semangat cinta tanah air dan untuk menimbulkan inspirasi juang bagi para pemuda. Hal itu sesuai dengan ide-ide Bung Karno yang harus diwarisi oleh seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, Bung Karno merupakan sosok yang mampu merangkul segala perbedaan menjadi satu-kesatuan yang harmonis. “Inilah yang kemudian menjadi bekal bagi semangat perjuangan menuju kemerdekaan bangsa Indonesia,” tegas mantan Bupati Lampung Barat dua periode itu.
Pada kesempatan itu Politisi PDI Perjuangan itu mengingatkan pentingnya komitmen dalam Menjaga Persatuan . Persatuan adalah salah satu elemen yang paling penting dalam kehidupan berbangsa serta bernegara. Karena setiap negara memiliki masyarakat yang berbeda baik dari suku, budaya, agama, kepercayaan dan lainnya.
“Karena berbeda-beda, setiap masyarakat dalam suatu negara harus mampu untuk menjaga toleransi. Tujuannya tentu agar tidak muncul konflik antar masyarakat dan tidak menimbulkan keretakan pada persatuan bangsa dan negara. Oleh karena itu, komitmen dalam usaha untuk menjaga persatuan adalah hal yang penting untuk diterapkan” . Ujarnya
Lanjutnya, salah satu buah pikir Bung Karno adalah gotong royong. Mukhlis Basri menjelaskan bahwa gotong royong ini merupakan esensi dari Pancasila yang mampu merepresentasikan kepribadian bangsa Indonesia secara inklusif.
Untuk itu, ia mengharapkan kepada masyarakat dan keluarga besar PDI Perjuangan desa Jati Mulyo untuk menjadi motor penggerak nilai gotong royong di masyarakat. Dengan hal tersebut, ia sangat meyakini bahwa ke depan akan tercipta integrasi sosial yang baik.
“Nilai gotong royong adalah esensi jati diri bangsa Indonesia. Karena sifatnya sangat fundamental, maka hal ini harus kita jaga dengan baik. Seluruh keluarga besar PDI Perjuangan harus menjadi motor penggerak untuk menerapkan nilai-nilai gotong royong di kehidupan masyarakat. Inilah yang nantinya akan melahirkan harmonisasi sosial,” tukasnya.
Sementara itu, Tokoh agama desa Jati Mulyo, Ustad Jumadi mengatakan Kita semua berkewajiban mengawal ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniah. “Mari kita jaga itu semuanya karena jika tidak, maka ancaman disintegrasi ancaman perang saudara ada,” katanya.
Lenih lanjut, ia pun mendukung langkah pemerintah melalui TNI- Polri memberantas organisasi yang bertentangan dengan Pancasila. Jumadi juga menilai keberadaan organisasi terlarang tersebut adalah teror terhadap negara. (D1).