Reses ke Pringsewu, Mukhlis Basri Terima Keluhan Petani Soal Air

Oplus_131072

Pringsewu – Anggota Komisi V DPR RI, Mukhlis Basri melakukan kunjungan reses pertamanya di Pringsewu, Selasa (10/12). Bertempat di halaman Bendungan Way Sekampung, politisi PDI Perjuangan itu menerima keluhan para petani yang kesulitan air. Sementara, Pringsewu memiliki bendungan Way Sekampung yang dapat menampung 68 juta meter kubik air.

Perwakilan aliansi petani Pringsewu, Wasis mempertanyakan kontribusi Bendungan Way Sekampung bagi para petani di Pringsewu. Dirinya juga menagih janji hasil koordinasi pada Oktober 2024 lalu terkait kontribusi bendungan bagi para petani.

“Kami pertanyakan kontribusi bendungan ini. Dan kami menagih janji hasil koordinasi Oktober lalu, karena sampai saat ini belum ada jawaban dari Pemda maupun Pak Roy selaku perwakilan pihak kementrian PU soal Bendungan Way Sekampung ini,” ujarnya dihadapan Mukhlis Basri dalam siaran persnya, Selasa (10/12).

Dirinya meminta Bendungan Way Sekampung ini dapat mengairi persawahan yang ada di Pringsewu. Dan pihaknya juga meminta agenda berdiskusi antara petani Pringsewu dengah pihak otoritas bendungan Way Sekampung ini.

“Soal teknis dan regulasi, silahkan dirumuskan. Yang penting Bendungan Way Sekampung ini dapat bermanfaat bagi petani di Pringsewu,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan perwakilan Serikat Tani Indonesia, Suryo Cahyono. Ketua Fraksi PDIP DPRD Pringsewu ini juga mempertanyakan kebermanfaatan bendungan Way Sekampung bagi petani di Pringsewu.

“Selain itu, saya juga meminta air terjun yang berada di kawasan register 21 dan 22 dapat dimaksimalkan. Karena ini peluang yang harus kita bahas secara bersama,” ujarnya.

Kemudian, perwakilan budidaya ikan dankelompok tani Pringsewu, Wijang berharap Way Tebu sistem yang ada di Pringsewu dapat diperbaiki. Dan dapat mengaji persoalan penggunaan air antara petani Pringsewu dan Tanggamus.

“Karena sebenarnya kita sudah ada perjanjian dengan petani Tanggamus. Tapi meski debit air sudah mencukupi. Tetapi selain saja ada benturan antara petani di Pringsewu dengan Tanggamus,” ujarnya.

Mendengar keluhan para petani Pringsewu, akan membawa seluruh aspirasi petani Pringsewu ke pusat. Dirinya juga meminta kepada seluruh pemangku jabatan serta masyarakat untuk terus mengawal program pembangunan dari pemerintah pusat agar bisa bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat Pringsewu.

“Tapi disini perlu saya tekankan, aspirasi ini kemungkinan tidak akan langsung terealisasi di tahun 2025 nanti. Karena pembahasan 2025 sudah selesai. Tapi untuk di tahun 2026 ini akan kita perjuangan bersama. Makanya saya minta bantuan seluruh masyarakat untuk mengawal aspirasi ini,” tukasnya.

Turut hadir dalam kunjungan Mukhlis Basri, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Roy Panagom Pardede, ST, M.Tech, Kepala BPJN Lampung Toto Suharto, Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Lampung Putu Simadewi, BPPW Lampung
Miarka Risdawati, Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Lampung Heriyanto, perwakilan Dinas BMBK Lampung, UPTD, Sekretaris Daerah Pringsewu Heri Iswahyudi, dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Untuk diketahui, Bendungan ini mulai dibangun pada tahun 2016 dan dapat diselesaikan pada tahun 2021. Bendungan ini kemudian diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 September 2021.

Selain untuk mengairi lahan pertanian seluas 72.707 hektar, bendungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk mereduksi debit banjir sebesar 185 meter kubik per detik dan menyediakan air baku sebanyak 2,48 meter kubik per detik bagi masyarakat Bandar Lampung, Metro, dan Lampung Selatan. Air yang terbendung oleh bendungan ini juga berpotensi untuk membangkitkan listrik melalui PLTA berkapasitas 5,40 MW. Selain itu, bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perikanan air tawar, sarana olahraga air, sarana rekreasi, dsb. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *