PTPN I Pukau TEI 2025: Produk Hilir Laris Manis ke Puluhan Buyer Global

JAKARTA – Berada satu kaveling dengan gerai PTPN Group, booth PTPN I terlihat paling semarak di pameran dagang terbesar di Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Jakarta yang berlangsung 15 – 19 Oktober 2025. Pengunjung yang didominasi peserta dari manca negara terlihat intensif berinteraksi dengan penjaga stan yang bertugas. Beralasan, sebab gerai yang diisi produk perusahaan induk dan beberapa anak perusahaan itu menghadirkan banyak varian barang produk hulu dan hilir. Dari lempeng karet mentah (rubber sheet) hingga cerutu, bahkan camilan ringan.

Indri (27), salah satu penjaga booth mengatakan, dirinya sangat sibuk melayani tamu yang datang silih berganti. Dengan Bahasa Inggris, wanita berhijab itu tampak berbicara interaktif untuk menjelaskan produk yang ditanya calon pembeli. Hal yang sama dilakukan beberapa penjaga stan yang berada di sisi produk lain.

“Memang beda dengan kalau kita menunggu booth pameran biasa, ya. Soalnya, di TEI ini kan yang datang itu buyer untuk berkelanjutan. Jadi, tidak seperti jualan biasa yang beli untuk dipakai sendiri. Kita harus punya product knowledge yang dipamerkan. Wajar mereka tanya sampai detail, bahkan sampai asal-usul dan sejarahnya. Seperti produk cerutu ini, mereka tanya dari sampai A-Z,” kata Indri di sela melayani pengunjung, Jumat (17/10/25).

Pada pameran yang diselenggarakan di International Convention Expo BSD Tangerang itu, PTPN I dan beberapa anak usahanya memamerkan banyak item produk. Dari produk bahan baku industri, yakni karet dengan berbagai jenis dan grade-nya, produk bahan baku pangan, yakni teh, kopi, kakao, hingga produk pangan dari jenis tanaman semusim. Termasuk produk cerutu yang termasuk kategori barang konsumsi eksklusif.

Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas mengatakan, pihaknya memandang pameran dagang ini sangat penting untuk diikuti. Selain karena berorientasi ke pasar internasional, pameran ini juga menjadi jembatan yang sangat strategis untuk menghubungkan produk-produk PTPN I ke para pembeli di luar negeri.

“Kami aktif ikut pameran ini (Trade Expo Indonesia) karena potensi pasarnya internasional. Melalui pameran ini kami menjaring buyer dari manca negara. Kemarin kami baru menanda tangani 16 MoU dengan buyer di event ini. Ini belum selesai sehingga masih terbuka kesempatan dapat buyer baru sampai sebelum penutupan,” kata Teddy.

Alasan PTPN I serius membidik pasar global, Teddy menyebut produk yang dihasilkan memang memiliki spesifikasi yang memenuhi syarat dan beberapa produk termasuk barang spesial. Dia menyebut produk karet yang saat ini masih menjadi komoditas Utama PTPN I, sangat diminati dunia industri dunia karena kualitasnya yang sangat baik dan belum tergantikan. Ia mengaku mengetahui, produk karet yang dihasilkan menjadi bahan baku utama produk-produk industri ban merek terkenal. Juga beberapa produk industri manufaktur kelas dunia, tetapi mereka membeli lewat agen.

“Mengapa kami fokus mengincar pasar ekspor, ya karena barang kami bagus-bagus, bahkan eksklusif. Karet kami termasuk terbaik dan menjadi bahan baku ban terkenal dan industri manufaktur dunia. Demikian juga teh dan kopi, produk kami spek specialty. Yang lebih istimewa adalah cerutu dan tembakau dari Deli maupun dari Jember, ini eksklusif. Dan tentu, harganya lebih menarik,” kata Teddy Yunirman Danas.

Dalam pameran ini, PTPN I menegaskan komitmennya terhadap program hilirisasi produk perkebunan yang dicanangkan pemerintah. Langkah ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah komoditas, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok produk olahan berkualitas di pasar global.

Teddy menyatakan rasa optimistis atas respons positif yang diterima. “Partisipasi di TEI 2025 ini menunjukkan bahwa produk-produk hilir berbasis komoditas perkebunan kami sangat kompetitif dan diminati pasar internasional. Produk seperti Cerutu, Teh Walini, dan Kopi specialty kami berhasil menarik perhatian buyer dari beberapa negara Eropa, Asia, dan Timur Tengah,” kata dia.

Cerutu PTPN I, yang dikenal dengan kualitas tembakau terbaik, menjadi salah satu produk yang paling banyak diburu. Selain itu, varian Teh Walini dengan berbagai inovasi rasa, serta Kopi dari kebun-kebun terbaik PTPN I, turut mencatatkan potensi transaksi dirata-rata perhari mencapai Rp12 juta, kata Yeddy.

Selama pameran berlangsung, PTPN I telah berhasil menandatangani 16 Memorandum of Understanding (MoU) dengan buyer internasional dan nasional, dengan total potensi transaksi mencapai USD 11 Juta. Ini membuktikan keberhasilan strategi bisnis yang fokus pada produk bernilai tambah dan berorientasi ekspor.

Pencapaian ini, kata Teddy, adalah hasil dari upaya PTPN I dalam menjaga kualitas produk dari hulu hingga hilir, serta adaptasi terhadap kebutuhan pasar global yang semakin mengutamakan produk berkelanjutan dan berkualitas tinggi. “Kami optimis, momentum TEI 2025 ini akan menjadi landasan kuat bagi peningkatan volume ekspor PTPN I di tahun-tahun mendatang.” tambah Teddy.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PTPN I, Aris Handoyo, menyoroti peran pameran dalam membuka pasar baru. Dari catatan kunjungan yang mengisi buku tamu di gerai PTPN I, Aris menyebut potensi itu terbuka dan tanggal menindak lanjuti. Beberapa pengunjung yang datang dari luar negeri maupun utusan dari perusahaan asing, tambah Aris, telah menjadwalkan untuk pertemuan teknis lebih lanjut.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Perdagangan RI atas penyelenggaraan TEI 2025 yang sukses. Selain memperkuat hubungan dengan buyer lama, ajang ini secara efektif membuka peluang besar bagi kami untuk menjaring buyer-buyer baru yang sebelumnya belum pernah bertransaksi dengan PTPN I. Minat yang tinggi pada produk-produk hilir seperti teh Walini dan kopi dari buyer baru, menunjukkan penerimaan pasar global terhadap inovasi dan kualitas produk kita,” ungkap Aris. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *