Iswan A. Caya Hadiri Diskusi Publik PWI Lampung

Bandarlampung – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, H. Akhmad Iswan H. Caya, S.H., M.H., menghadiri Diskusi Publik bertema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan Nasional” dalam rangka memperingati Puncak Hari Pers Nasional (HPN) Provinsi Lampung dan HUT ke-55 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung. Acara digelar di Hotel Grand Mercure, Bandar Lampung, Rabu (28/5) dan dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari unsur legislatif, eksekutif, akademisi, hingga insan pers.

Diskusi publik ini bertujuan untuk mengedukasi dan memperkuat peran strategis media massa dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan sebagai isu prioritas pembangunan nasional, khususnya di Provinsi Lampung yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, H. Akhmad Iswan menyampaikan apresiasinya kepada PWI Lampung atas kontribusinya dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya dalam menyuarakan isu-isu strategis seperti ketahanan pangan. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, legislatif, dan media dalam mewujudkan kemandirian dan keberlanjutan sektor pertanian dan pangan.

“Pers tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pendorong perubahan dan pengawas kebijakan publik. Dalam konteks ketahanan pangan, media memiliki peran krusial dalam membangun kesadaran publik dan mengawal pelaksanaan program-program pemerintah,” ujar Iswan.

Diskusi ini juga menghadirkan sejumlah narasumber seperti perwakilan dari Kementerian Pertanian RI, akademisi dari Universitas Lampung, tokoh pers nasional, serta perwakilan petani dan pelaku usaha agribisnis lokal.

Ketua PWI Provinsi Lampung, Wirahadikusumah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan HPN tahun ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara insan pers dan pemangku kepentingan dalam menyukseskan agenda ketahanan pangan daerah.

Acara ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang dinilai berjasa dalam bidang komunikasi publik, pembangunan pertanian, serta pemberdayaan masyarakat desa berbasis informasi. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *