Hilang 3 Hari, Merkuri Ditemukan Meninggal Dunia

Pesawaran – Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan Merkuri (24), warga Kelurahan Tresno Maju Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran yang diduga terjatuh di sungai Way Sekampung pada Jumat (19/5). Namun naasnya, Merkuri ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Dantim Rescue Basarnas Lampung Meli Ramadhona mewakili Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah membenarkan informasi tersebut. “Korban atas nama Merkuri telah berhasil ditemukan sekitar pukul 06.45 WIB dalam keadaan meninggal dunia, selanjutnya dievakuasi menuju rumah duka,” ujar Rama dalam siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (21/5).

Sebelum menemukan korban, Rama mengatakan, memasuk hari ke-3 pencarian, Tim SAR Gabungan melaksanakan briefing dan Tim dibagi menjadi 2 SRU (SAR Rescue Unit) pada pukul 06.30 WIB. SRU I melaksanakan pencarian menggunakan perahu karet Basarnas Lampung dengan memperluas area pencarian hingga 15 km ke arah hilir sungai Way Sekampung.

“SRU II melaksanakan pencarian via darat sepanjang pinggiran sungai sejauh 8 km. Unsur SAR yang ikut bergabung dalam pencarian hari ke 3 terdiri dari Polsek Tataan, Polsubsektor Negeri Katon, BPBD Pesawaran, FRRL (Forum Rescue Relawan Lampung), Tagana Kab. Pesawaran, Babinsa Koramil Negeri Katon, Damkar Kab. Pesawaran, perangkat desa dan masyarakat sekitar,” jelas Rama.

Kemudian, lanjut dia, pada pukul 07.45 WIB tim SAR Gabungan menerima info dari warga bahwa telah melihat korban terapung tersangkut di tumpukan kayu di pinggir sungai. Selanjutnya Tim SAR Gabungan langsung menuju lokasi tersebut dan melaksanakan evakuasi.

“Korban atas nama Merkuri (23) ditemukan pada koordinat 05°16’3” S – 105°6’25” E atau sekitar 2 km dari lokasi kejadian. Kemudian korban dievakuasi menuju rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga,” jelas Rama.

Sebelumnya, Tim SAR Gabungan melakukan pencarian terhadap Merkuri (23), warga Desa Tresno Maju III Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran, Sabtu (20/5).

Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah yang diwakili oleh Dantim Rescuer Basarnas Lampung Meli Ramadhona mengatakan, kejadian berawal pada Jumat (19/05) pukul 16.30 WIB, korban atas nama Merkuri Setiawan (23) pergi meninggalkan rumahnya.

“Kemudian setelah Maghrib sekitar pukul 18.30 WIB ada warga yang melihat motor dan sendal korban di pinggir sungai Way Sekampung dibawah jembatan PT Gramer Kel. Tresno Maju. Dengan penemuan barang korban tersebut, warga menduga bahwa korban terjatuh ke sungai,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (21/5).

Selanjutnya, masyarakat bersama aparat desa dan pihak keluarga melaksanakan pencarian secara mandiri di sekitar jembatan dan sungai tersebut. “Namun, hingga pukul 23.30 WIB korban belum ditemukan, kemudian pihak desa melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dan Basarnas,” jelasnya.

Lanjutnya, Basarnas Lampung menerima informasi tersebut dari Arif (BPBD Pesawaran) pada Jumat (19/05) pukul 23.30 WIB. “Kemudian, Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansyah selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mengerahkan 1 tim rescue Kansar Lampung menuju lokasi untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan,” kata dia.

Kemudian, pada Sabtu (20/05) Pukul 00.30 WIB Tim Rescue Basarnas Lampung tiba di lokasi kejadian dan langsung berkoordinasi dengan unsur SAR Gabungan yang sudah berada di lokasi. Unsur SAR Gabungan tersebut terdiri dari Polisi Sub Sektor Negeri Katon, FRRL, dan aparat desa. “Setibanya di lokasi, Tim SAR Gabungan langsung melaksanakan pencarian di sekitar lokasi kejadian dengan menggunakan Aqua Eye, namun hasilnya masih nihil,” kata dia.

Kemudian, tim SAR Gabungan langsung melaksanakan pencarian dengan menyisir pinggiran sungai via darat sejauh 1 km. “Pukul 02.00 WIB pencarian dihentikan sementara dengan hasil masih nihil dan akan dilanjutkan kembali pukul 06.30 WIB,” kata dia.

Kemudian, Pukul 06.30 WIB Tim SAR Gabungan memulai kembali proses pencarian dengan melaksanakan briefing. Tim SAR Gabungan Membagi Wilayah Operasi menjadi 2 SRU (SAR Rescue Unit).

SRU I melaksanakan manuver dengan perahu karet di sekitar lokasi kejadian, selanjutnya melaksanakan pencarian dengan menggunakan perahu karet menyisir aliran sungai ke arah hilir sejauh 10 km. SRU II Melakukan pencarian via darat di sepanjang pinggir sungai sejauh -+ 2,5 km.

“Upaya penyelaman juga dilakukan oleh tim selam Basarnas Lampung di sekitar lokasi kejadian radius 50 meter. Setelah dilakukan 2 kali penyelaman dengan kedalaman air kurang lebih 7 meter tanda tanda korban juga belum terlihat,” kata dia.

Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa upaya pencarian dilaksanakan tim SAR Gabungan hingga pukul 17.30 WIB namun belum membuahkan hasil.

“Upaya pencarian telah dilaksanakan oleh tim SAR Gabungan dengan menyisir aliran sungai hingga radius 10 km dan upaya penyelaman disekitar lokasi kejadian. Namun hingga pukul 17.30 WIB belum terlihat tanda tanda korban. Pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali pada Minggu pagi,” tutupnya. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *