Bandar Lampung, Ketua DPRD Kota Bandar Lampung H Wiyadi SP MM menggelar sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan ( IPWK) di Lengkung Langit II Kelurahan Sumberejo Kecamatan Kemiling, Kamis ( 18/5 ).
Kegiatan kali ini dihadiri kalangan remaja kaum milenial dari SMA dan mahasiswa dengan menghadirkan narasumber Widya Rizky Putri, M.S, A.K Dosen Universitas Lampung ( Unila ) dan Ustadz Hi Suparman Abdul Karim.
Dalam sambutannya yang diawali salam Pancasila Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bandar Lampung itu, mengajak kaum milenial untuk bersama-sama menjaga Pancasila.
“Kita jaga Pancasila sebagai ideologi negara pemersatu bangsa. Tidak hanya dihapalkan saja tapi di amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut Wiyadi memberi tantangan kepada peserta untuk menyebutkan dan memberi contoh pengamalan sila-sila dalam Pancasila. Bagi mereka yang berhasil menjawab diberikan hadiah oleh Politisi partai besutan Ibu Hj Megawati Soekarnoputri itu.
Sementara itu Widya Rizky Putri, MS, A.K menjelaskan bangsa Indonesia bersyukur memiliki ideologi Pancasila
“Karena Pancasila menjamin kebebasan beragama bagi setiap warga negaranya untuk memeluk agama sesuai keyakinannya masing-masing,” ujar Widya yang juga dosen di Universitas Darmajaya.
Menurut wanita berparas manis ini, ideologi Pancasila perlu terus di sosialisasikan pada masyarakat.
“Agar masyarakat mudah memahami dengan harapan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila juga menjadi filter masuknya budaya asing yang ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” urainya.
Jaga persatuan dan kesatuan bangsa hormati perbedaan. jangan berselisih karena berbeda pilihan.
“Berbeda pilihan merupakan implementasi dari nilai-nilai Pancasila sila ke-empat,” tutur wanita berhijab yang murah senyum.
Sedangkan Ustadz Hi Suparman Abdul Karim menyebut empat pilar kebangsaan Pancasila, UU 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Jika ada paham yang bertentangan dengan empat pilar itu, harus kita hadapi kita lawan. Kita harus siap berjuang menjaga empat pilar kebangsaan,” tegasnya.
Meminta pada kaum milenial untuk menjadi generasi tangguh yang mandiri bisa bekerjasama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
“Membangun Indonesia harus bekerjasama tidak bisa sendiri. Maka dibutuhkan generasi pintar tapi jujur bisa bekerjasama untuk membangun harmonisasi,” paparnya. (*).