Bandar Lampung – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat Lampung asal Jatim untuk terus menjaga keguyuban, mempererat persaudaraan, serta menjadi teladan hidup damai dalam masyarakat yang majemuk.
Ajakan tersebut disampaikan Gubernur Khofifah dalam Forum Silaturahim dengan masyarakat Lampung asal Jatim dalam rangka penguatan pasar antar daerah di Hotel Radison, Kota Bandar Lampung, Rabu (6/8) malam.
“Di manapun panjenengan berada, itu adalah buminya Allah. Maka bawalah kebaikan, kedamaian, dan kerukunan kemana pun panjenengan melangkah. Jaga seduluran, rawat keguyuban, dan hindari konflik. Di mana pun kita tinggal, mari menjadi duta kebaikan,” harap Gubernur dua periode ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, silaturahim kali ini tak hanya menjadi ajang temu masyarakat Lampung asal Jatim, tetapi juga menjadi momentum penguatan sinergi antar Provinsi.
“Konektivitas antar daerah bisa dibangun siapa saja, melalui pendekatan ekonomi, budaya, sosial, pendidikan, atau kesehatan. Yang ingin kita dorong adalah konektivitas antara Jawa Timur dan Provinsi lain seiring dengan silaturahim masyarakat asal Jatim di daerah tersebut,” ucapnya.
Dalam momen ini, semangat pelestarian budaya juga menjadi sorotan. Sejumlah penampilan seni budaya Jawa Timur ditampilkan, mulai dari Tari Remo khas Surabaya hingga Reog Ponorogo. Reog tampil memukau dengan didukung oleh para remaja, menunjukkan bahwa regenerasi budaya tetap terjaga meski jauh dari kampung halaman.
Khofifah juga memberikan apresiasi kepada para pelaku seni dan budaya Jatim di Lampung yang terus menjaga ekspresi kultural dalam setiap kegiatan.
“Paguyuban ini tidak hanya jadi tempat berkumpul, tapi juga representasi peradaban Nusantara. Kita punya tanggung jawab untuk merawat harmoni, budaya, dan kolaborasi antar daerah,” ucapnya.
Gubernur Khofifah juga membagikan kabar membanggakan bahwa Museum Reog Ponorogo yang sangat monumental Insya Allah akan diresmikan dan menjadi ikon budaya nasional pada HUT Kabupaten Ponorogo tanggal 11 Agustus mendatang.
“Museum ini menjadi simbol kebanggaan budaya Jatim. Apalagi Reog kini telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda dunia,” jelasnya.
Sementara itu Penasihat Paguyuban Masyarakat Jatim di Lampung, Kolonel (Purn.) Sutomo, menyampaikan apresiasi dan penghargaan mendalam kepada Gubernur Khofifah yang telah dua kali bersilaturahmi langsung dengan warga Lampung asal Jatim.
Kunjungan ini dinilainya sebagai bentuk nyata perhatian dan kepemimpinan yang mengayomi, tidak hanya bagi warga yang tinggal di Jatim tetapi juga bagi warga Lampung asal Jatim.
“Bu Khofifah telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam menjaga ikatan emosional dan kekeluargaan dengan kami di perantauan. Sudah 2 kali bu gubernur ke sini. Kehadiran beliau bukan hanya menghadirkan semangat guyub rukun, tapi juga membawa energi baru untuk memperkuat solidaritas dan kontribusi warga Jatim di Lampung,” katanya
Ia juga mengapresiasi bantuan dan dukungan konkret yang selama ini diberikan oleh Gubernur Khofifah untuk kegiatan paguyuban, baik dalam bentuk moril maupun materil.
“Dukungan beliau telah memperkuat peran paguyuban sebagai wadah pemersatu dan pemberdaya masyarakat. Kami merasa diperhatikan, dihargai, dan diberi ruang untuk terus maju,” pungkasnya.
Di akhir acara, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan tali asih kepada paguyuban masyarakat Lampung asal Jatim sebesar Rp 50 juta yang diterima oleh Sutomo Penasehat Jamur Kesuma.
Selain Paguyuban Jamur Kesuma, hadir dalam forum kali ini Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Sekda Kota Bandar Lampung Iwan Gunawan, Perwakilan Polda Lampung AKBP Didik, Ki Hi. Nuryono Pujakesuma, dan Mulyono Bela Budaya. Turut hadir pula jajaran perangkat daerah Pemprov Jatim dan Lampung. (*)