Tinjau Lokasi Banjir, Mukhlis Basri Soroti Penyempitan Sungai dan Salah Konstruksi Jembatan

Oplus_131072

Bandarlampung – Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. Hi. Mukhlis Basri meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir di Wilayah Kota Bandarlampung, Senin (24/2). Diantaranya aliran sungai di Kelurahan Kali Balon Kencana Kecamatan Kedamaian, aliran irigasi di Jalan Nisa Jaya Sukarame tembus ke jalan Padat Karya Way Dadi Kecamatan Sukarame, dan terakhir aliran irigasi dan sungai di Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan Tanjung Seneng. Termasuk lokasi sekitaran rumah kediaman Wakil Gubernur Lampung Periode 2014-2019 Bachtiar Basri.

Oplus_131072

Dalam peninjauannya, senator dapil Lampung I itu ditemani oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWS-MS) Roy Panagom Pardede, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Lampung Budhi Darmawan, perwakilan Dinas PUPR Kota Bandarlampung, camat serta lurah setempat.

Mukhlis Basri mengatakan, peninjauan ini dilakukan untuk mengetahui apa penyebab terjadinya banjir di sejumlah wilayah di Kota Bandarlampung. Salah satunya adalah intensitas curah hujan yang tinggi.

Oplus_131072

“Kalau faktor sebenarnya banyak. Dan curah hujan tahun Iki memang beda dengan tahun sebelumnya. Ini kita harus akui. Dan ini tidak hanya terjadi di Lampung saja,” ujar mantan Bupati Lampung Barat dua periode ini.

Dalam peninjauannya, Mukhlis Basri juga menemukan beberapa temuan yang menyebabkan banjir di Kota Bandarlampung beberapa hari ini. Sepertinya banyaknya aliran sungai atau irigasi di Kota Bandarlampung saat ini yang sudah beralih fungsi menjadi perumahan.

Oplus_131072

“Bener kata Pak Bachtiar, senior kita ini. Dulu ini kan aliran irigasi yang diperuntukkan untuk mengairi sawah. Tapi saya ini sudah beralih fungsi menjadi perumahan. Dan dengan adanya perumahan ini saya serap air kita menjadi berkurang. Maka air larinya ke kali, dan kalinya cukup kecil hanya cukup untuk mengairi sawah,” kata dia.

Selain itu, dirinya juga menemukan beberapa sungai yang sudah banyak penyempitan. Bahkan ada rumah yang bangunannya ada di badan sungai. “Seperti contoh tadi kita temukan ada rumah yang bangunannya hancur diterjang air, karena dia bangun bukan di tempatnya lagi (di badan sungai, red),” jelasnya.

Oplus_131072

Selain penyemialiran sungai, dirinya juga menemukan beberapa jembatan yang salah konstruksi dalam pembangunannya. Seperti jembatan yang berdada di Kecamatan Kedamaian. “Dia jembatan kecil, tapi dikasih tiang besar di tengahnya, sehingga menghambat aliran air atau sampah di sungai itu,” ungkap dia.

Selain konstruksi jembatan, Mukhlis Basri juga menemukan banyaknya saluran pipa air bersih yang melintang di aliran sungai. Sehingga, membuat aliran sungai jadi terhambat. “Seharusnya pipa air bersih ini kan ditarok diratakan atau ditarok atas jalan, bukan di bawah jembatan, agar tidak menghambat aliran sungai,” jelasnya.

Dari peninjauan tersebut, Mukhlis Basri mendorong agar aliran sungai yang ada di Kota Bandarlampung ini untuk dinormalisasi dan rumah warga yang terkenda dampak banjir harus menerima bantuan. “Dan saya harap pemerintah, baik itu pemerintah pusat, Pemprov Lampung dan khususnya Pemkot Bandarlampung untuk menyiapkan dana bantuan dan segera melakukan normalisasi sungai,” harapnya.

Lebih lanjut, dirinya meminta kepada warga yang terdampak banjir untuk bersabar dan tetap waspada terhadap bencana. Karena berdasarkan prediksi BMKG curah hujan tinggi Iki masih belum selesai.

“Saya minta kepada warga terdampak banjir tetap sabar dan tidak menyalahkan siapa-siapa. Karena ini adalah bencana dan memang curah hujannya cukup tinggi. Dan saya minta warga tetap waspada karena takutnya ada bencana susulan dan menurut BMKG curah hujan tinggi ini belum selesai,” tutupnya. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *